BLITAR - Akhir-akhir ini kita sering mendengar tentang Stunting dan marak dibicarakan oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita, sebenarnya apakah itu Stanting itu?. Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Dalam upaya mencegah Stunting, Pemerintah Desa Sumber, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar mengadakan pemantauan ulang tinggi badan dan berat badan bayi untuk bayi stunting. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Sumber, Kamis (21/07/2022).
Menurut Irma Yulianti, Sekretaris Desa Sumber menjelaskan, sesuai dengan SK Bupati Desa Sumber ditunjuk sebagai satu dari 26 desa lokus Stanting. Berhubung kasus Stunting ini ada 47 anak, dari sekarang pihak desa berupaya mengentaskan angka stating dimulai dari pengukuran tinggi badan dan berat badan.
"Dalam kegiatan ini juga ada pemberian gizi berupa buah, protein hewani dan kalsium. Selain itu juga ada pendampingan bidan desa dan ahli gizi dari UPTD Kecamatan Sanakulon, " jelasnya.
Sehingga pemantauan ini lebih maksimal yang diharapkan orang tua dari balita lebih sadar akan pemenuhan gizi untuk balitanya. Diharapkan anak stunting lebih diperhatikan demi tumbuh kembang anak.
Sementara itu, Kepala Desa Sumber, Suyudi Hariyanto menuturkan, di Desa Sumber setiap bulan ada Posyandu yang akan memantau tinggi badan dan berat badan balita. Ketika tidak sesuai dengan standart tersebut, maka akan diketaui bahwa bayi tersebut kurang gizi.
Baca juga:
Aplikasi Sel Punca dalam Neuroscience
|
"Melalui pemantauan Stunting ini bagi bayi yang kurang gizi nanti akan ada 2 kali Posyandu. Pertama Posyandu biasa bersama balita yang lain dan Posyandu penantauan khusus, selain itu juga dipantau dari kader Posyandu dan desa juga memberikan makanan tambahan berupa susu ataupun ikan, " ujarnya.
Menurut Kades Sumber, Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, dimana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Diharapkan melalui pemantauan Stanting ini, tahun 23 Desa Sumber bebas dari anak yang kurang gizi. (Kmf/Tn)